Mengapa sistem kontrol memerlukan isolator sinyal?

Prinsip isolator sinyal:

Prinsip kerja isolator sinyal adalah memodulasi dan mengonversi sinyal dari pemancar atau instrumen melalui perangkat semikonduktor, kemudian mencapai isolasi dan konversi melalui perangkat foto-sensing atau sensor magnetik, lalu mendemodulasi dan mengonversinya kembali ke sinyal asli sebelum isolasi. Pada saat yang sama, catu daya untuk sinyal yang diisolasi diisolasi dan diproses. Sinyal, catu daya, dan ground setelah isolasi bersifat independen. Pada saat yang sama, sinyal interferensi yang ditumpangkan pada nilai terukur disaring, dan sinyal dicocokkan sesuai dengan kebutuhan input dan output sistem kontrol. Oleh karena itu, isolasi, amplifikasi, penyaringan, dan pencocokan merupakan fungsi dari isolator sinyal.

Beberapa modul DCS dilengkapi dengan fungsi isolasi fotolistrik, yang dapat sepenuhnya memenuhi persyaratan operasi normal di beberapa sistem. Namun, sistem mungkin tidak selalu berada dalam kondisi kerja normal. Jika terjadi kecelakaan yang menyebabkan kerusakan pada komponen, mengganti isolator lebih menghemat waktu dan biaya daripada mengganti modul DCS. Oleh karena itu, departemen instrumentasi dan kontrol menyarankan untuk tetap mempertimbangkan apakah akan memasang isolator berdasarkan situasi aktual.

Klasifikasi Isolator Sinyal:

Isolator sinyal diklasifikasikan menjadi isolator sinyal aktif dan isolator sinyal pasif.

1,Isolator sinyal aktif

Isolator sinyal aktif ini ditenagai oleh catu daya independen untuk memastikan kinerjanya yang prima. Modul ini membutuhkan sinyal aktif di sisi input, dan menyediakan sinyal yang telah difilter dan diperkuat di sisi output. Isolasi antara input/output dan catu daya dicapai sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Isolator sinyal aktif ini mencakup isolasi tiga terminal, isolasi ujung input, dan isolasi ujung output.

Isolasi tiga terminal
Isolasi tiga terminal hanya membutuhkan satu catu daya, yang diisolasi dari rangkaian pengukuran. Modul yang menggunakan teknologi ini untuk isolasi memiliki semua komponen yang terhubung pada terminal input, output, atau daya tanpa saling mengganggu, dan ketiga terminal juga terisolasi secara elektrik satu sama lain.

Isolasi masukan
Modul yang mengadopsi teknologi isolasi ini akan melindungi perangkat elektronik yang terhubung ke sisi keluaran (seperti kartu masukan pengontrol) dari berbagai gangguan di lokasi. Oleh karena itu, ujung masukan, ujung keluaran ekuipotensial, dan bagian catu daya diisolasi secara elektrik.

Isolasi keluaran
Modul yang mengadopsi teknologi isolasi ini akan melindungi perangkat elektronik yang terhubung di sisi masukan (seperti kartu keluaran pengontrol) dari berbagai gangguan di lapangan. Oleh karena itu, sisi keluaran, sisi masukan ekuipotensial, dan bagian catu daya diisolasi secara elektrik.

2,Isolator sinyal pasif

Isolator sinyal pasif menawarkan kenyamanan tambahan dan substansial. Isolator ini tidak memerlukan catu daya tambahan. Daya kerja modul disuplai melalui sirkuit input atau output. Arus yang dikonsumsi oleh sirkuit internalnya sangat kecil dan tidak memengaruhi transmisi sinyal yang akurat. Berdasarkan mode catu daya isolator sinyal, isolator sinyal dapat diklasifikasikan sebagai catu daya sisi input, catu daya sisi output, catu daya pasif, dll.

Catu daya sisi input
Ketika teknologi isolasi ini diadopsi, modul-modul ini memperoleh energi yang dibutuhkan dari sirkuit masukan aktif (seperti flowmeter elektromagnetik atau kartu keluaran sistem kontrol) untuk transmisi sinyal dan isolasi listrik. Sisi keluaran menyediakan sinyal arus yang telah diproses untuk kontrol atau regulasi.

Catu daya sisi keluaran
Ketika teknologi isolasi ini diadopsi, modul-modul ini memperoleh energi yang dibutuhkan dari sirkuit keluaran aktif (yang dipasok oleh sumber daya tambahan dari kartu masukan sistem kontrol) untuk transmisi sinyal dan isolasi listrik.

Isolator umpan pasif
Ketika teknologi isolasi ini diadopsi, modul-modul ini memperoleh energi yang dibutuhkan dari sirkuit keluaran aktif untuk transmisi sinyal dan isolasi listrik. Isolator umpan-melalui pasif memasok energi yang diperoleh dari sirkuit keluaran ini ke probe deteksi pasif lain (seperti pemancar tekanan) yang terhubung di sisi masukan. Probe deteksi memancarkan sinyal aktif dengan menggunakan energi yang disediakan, yang kemudian diisolasi secara listrik melalui isolator umpan-melalui pasif dan dikeluarkan dari sisi keluaran.

Cara Memilih Isolator Sinyal:

Isolator terletak di antara dua saluran sistem. Oleh karena itu, ketika memilih isolator, pertama-tama kita harus menentukan fungsi masukan dan keluarannya, dan sekaligus memastikan bahwa mode masukan dan keluaran isolator (jenis tegangan, jenis arus, jenis catu daya loop, dll.) telah disesuaikan dengan mode 1:3 saluran ujung depan dan ujung belakang. Selain itu, terdapat banyak parameter penting seperti akurasi, konsumsi daya, kebisingan, kekuatan isolasi, dan fungsi komunikasi bus yang berkaitan dengan kinerja produk. Misalnya, kebisingan berkaitan dengan akurasi, konsumsi daya, dan pembangkitan panas berkaitan dengan keandalan. Hal-hal ini perlu dipilih dengan cermat oleh pengguna. Kesimpulannya, penerapan, keandalan, dan kinerja biaya produk merupakan prinsip utama dalam memilih isolator.

Kami sangat senang menerima pesan Anda! Silakan isi formulir di bawah ini, dan kami akan segera menghubungi Anda.